A R T I K E L
ALIRAN
FILSAFAT KURIKULUM
Disusun
Oleh :
Hendra Pradinata (11601040061)
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
2013
Bagian I: ALIRAN FILSAFAT KURIKULUM
A. Aliran
Perenialisme
Aliran ini menekan pada keabadian,
keidealan, kebenaran, keindahan, dari pada warisan budaya dan dampak sosial tertentu.
Pengetahuan di anggap lebih penting dan kurang memperhatikan kehidupan
sehari-hari. Aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
Kaum perenialis berpandangan bahwa
dalam dunia yang tidak menentu dan penuh kekacauan serta mambahayakan tidak ada
satu pun yang lebih bermanfaat daripada kepastian tujuan pendidikan, serta
kestabilan dalam perilaku pendidik. Mohammad Noor Syam (1984) mengemukakan
pandangan perenialis, bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat
perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh. Perenialisme
memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan
manusia sekarang seperti dalam kebudayaan ideal. Tokoh-tokoh Perenialisme adalah :
1.
Plato. Tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar
akan asas normative dan melaksanakannya dalam semua aspek kehidupan
2.
Aristoteles. Ia menganggap penting pembentukan kebiasaan pada tingkat
pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral
3.
Thomas
Aquinas. Thomas berpendapat pendidikan
adalah menuntun kemampuan-kemampuan yang masih tidur menjadi aktif atau nyata
tergantung pada kesadaran tiap-tiap individu. Seorang guru bertugad untuk
menolong membangkitkan potensi yang masih tersembunyi dari anak agar menjadi
aktif dan nyata
B. Aliran
Esensialisme
Aliran ini menekankan pada pewarisan
budaya dan pemberian pengetahuan dan keterampilan peseta didik agar dapat
menjadi anggota masyarakat yang berguna. Matematika, sains, dan mata pelajaran
lainnya di anggap sebagai dasar-dasar substansi kurikulum yang berharga untuk
hidup di masyarakat.
C. Aliran
Eksistensialisme
Aliran ini menekankan pada individu
sebagai sukmber pengetahuan tentang hidup dan makna. Untuk memahami kehidupan
seseorang harus memahami dirinya sendiri.
D. Aliran
Progresivisme
Aliran ini menekankan pada pentingnya
melayani perbedaan individual, berpusat pada peserta didik, variasi pengalaman
belajar dan proses. Aliran ini merupakan landasan pengembangan belajar peserta
didik aktif. Menurut
teori Progresive ini, kurikulum dibangun dari pengalaman personal dan sosial
peserta didik. Hal demikian dilakukan agar peserta didik memiliki keterampilan,
alat dan pengalaman sosial dengan melakukan interaksi dengan lingkungan dan
akhirnya memiliki kemampuan problem solving, baik personal maupun sosial.
E. Aliran
Rekonstruktivisme
Aliran ini merupakan lanjutan dari
aliran progresivisme. Pada aliran ini peradaban manusia masa depan sangat di
tekankan. Disamping menekankan pada perbedaan individual, aliran ini lebih jauh
menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis, dan sejenisnya. Aliran
ini mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan
sesuatu? Penganut inimenekankan pada hasil belajar dari suatu proses.
Menurut aliran rekonstruksionisme, kurikulum tidak hanya
berfungsi untuk melestarikan budaya atau apa yang ada pada saat sekarang tetapi
juga membentuk apa yang akan dikembangkan di masa depan.
Bagian II : PERAN FILASAFAT DALAM KURIKULUM
1. Sebagai
landasan dalam menentukan tujuan pendidikan
2. Sebagai
landasan dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar
3. Kurikulum
yang didasari oleh filsafat klasik (perenialisme, esensialisme, dan
eksistensialisme). Penguasaan materi pembelajaran menjadi hal yang utama.materi
pembelajaran yang didasarkan pada filsafat progresivisme lebih memperhatikan
tentang kebutuhan, minat, dan kehidupan peserta didik.
4. Materi
pembelajaran yang didasarkan pada filsafat konstruktivisme, materi pembelajaran
masih dikemas sedemikian rupa dalam bentuk tema-tema dan tomik-tomik yang di
angkat dari masalah- masalah social yang krusial, misalnya tentang, social,
bahkan tentang alam
5. Materi
pembelajaran yang berlandasakan pada teknologi pendidikan banyak diambil dari
disiplin ilmu, tetapi telah diramu sedemikian rupa dan diambil hal-hal yang
esensialnya saja untuk mendukung penguasaan suatu kompotensi.
Bagian
III : KESIMPULAN
Filsafat memegang peranan penting
dalam pengembangan kurikulum yang dikenalkan berbagai aliran filsafat. dalam
kajian filsafat pendidikan pada umumnya, setiap aliran diatas memiliki
orientasi yang berbeda-beda sehingga dalam pengembangan kurikulum senantiasa
berpijak pada aliran – aliran filsafat tertentu.
Bagian
IV : REFERENSI
Drs.
Suparlan, M. Ed.
Nasution,
S. (1986). Asas-asas Kurikulum. Yogyakarta:
Adicita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar