Rabu, 01 Januari 2014

PRAKTIKUM RPP PADA SPLDV



Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama sekolah : …………
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/1
Alokasi waktu : 1 x 25 menit

A.    Standar kompotensi
Memahami hubungan sistem persamaan linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari

B.     Kompotensi dasar
Memahami konsep-konsep SPLDV.

C.    Indikator
Menentukan kegunaan berbagai konsep dan aturan matematika dalam pemecahan masalah nyata pada SPLDV

D.    Materi pokok
SPLDV

E.     Kegiatan Pembelajaran

Langkah
Kegiatan Guru
Kegiatan siswa
Metode
Media
Alokasi waktu
Pendahuluan
1.    Meminta ketua untuk kelas untuk memimpin do’a sebelum pelajaran di mulai.
2.    Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menginformasikan model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning)
3.    Menginformasikan materi yang akan dibahas yang dalam hal ini adalah SPLDV
4.    Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemechan masalah yang dipilih.
5.    Membagi siswa kedalam berbagai kelompok.
1.    Memperhatikan penjelasaan guru, duduk berdasarkan kelompok masing-masing.




2.    Memperhatikan penjelasan guru dan menunggu giliran menjawab pertanyaan.
3.    Memperhatikan penjelasan guru agar lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran.
Ceramah








   5







Keg inti
1.      memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut








2.      guru  menyampaikan permasalahan dan siswa  melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap permasalahan secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat
3.      guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan.
4.      Meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan penyelsaian dari  permasalahan tersebut.
5.      Memberikan motivasi kepada siswa melalui penghargaan kepada siswa yang menyelesaikan permasalahan di di papan tulis.
1.    Siswa mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.
2.    agar siswa mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan dan  dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.




3.    Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya.


Buku, web, artikel
3 menit
















5 menit





















2 menit




4 menit






1 menit
Penutup
1.  Memberikan kesimpulan mengenai materi operasi hitung bentuk aljabar.
2.  Do’a
1.  Mendengarkan penjelasan guru dan bertanya jika masih ada yang belum di pahami.


5 menit

F.     Penilaian
-          Tes tertulis
-          Keaktifan dalam kerja team
-          sikap

G.    Sumber Belajar
-          Buku paket terkait materi yang di pelajari
-          internet
-          dll

Selasa, 08 Oktober 2013

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC

A. KRITERIA
     1. Materi pembelajaran berbasis fakta yang dapatn dijelaskan dengan lofika tertentu
     2. Mendorong dan menginspirasi siswa secara kritis, analitis, dan tepat dalam memahami dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

Langkah-Langkah Pembelajara
1. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
2. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
3. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
4. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik  (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.  
5. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
6. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud   untuk semua mata pelajaran.

Minggu, 05 Mei 2013

Definisi dan Fungsi Kurikulum

fungsi kurikulum





DisusunOleh :
HendraPradinata (11.601040.061)
Sunarti (11.601040.063)










UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN AKADEMIK 2013
A.    DEFINISI KURIKULUM
Kita telah ketahui bahwa kurikulum merupakan Suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan, untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu sesuai dengan jenis lembaga pendidikan tersebut, dimana salah satu sasaran diantaranya adalah terdapat perubahan tingkah laku (transfer hasil pendidikan) pada diri siswa. Didalam pengertian kurikulum ini termasuk pula pengalaman belajar, metode belajar mengajar, evaluasi hasil belajar, bimbingan dan penyuluhan, fasilitas fisik dan non fisik, serta administrasinya. Pengertian secara umum kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pengajaran, serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan belajar mengajar (UU No. 2 Tahun 1989).

B.     FUNGSI KURIKULUM
Pada dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulurn itu berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat empat fungsi kurikulum, yaitu:
1.      Fungsi Kurikulum Dalam Kepentingan Pendidikan
a.       Fungsi kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Kurikulum merupakan sebuah media untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ingin di capai,oleh karena itu,fungsi kurikulum adalah sebagai alat atau mediauntuk mencapai tujuan pendidikan.
b.      Fungsi kurikulum bagi perkembangan siswa
Sebagai organisasi belajar ( lerning organsatior ) yang tersusun dengan cermat,kurikulum selalu di siapkan dan di rancangbagi siswa sebagai salah satu aspek yang akan di konsumsi siswa.Oleh karena itu, merancang kurikulumakan amat penting artinya bagi upaya pembentukan dan pembinaan karakter siswa agar mereka mandiri dan menjadi sosok yang yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
c.       Fungsi kurikulum bagi para pendidik
Bagi pendidik, kurikulum memegang peranan penting yang berfungsi sebagai:
·         Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisirpengalaman belajar siswa.
·         Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan siswa dalam kerangka menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka.
·         Pedoman dalam megatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.

d.      Fungsi kurikulum bagi pimpinan
·         Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervise, yakni memperbaiki situasi belajar agar lebih kondusif. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam menciptakan situasi belajar yang menunjang situasi belajar siswa kea rah yang lebih baik.
·         Sebagai pedoman dalammelaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan pada kepada para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka.
·         Sebagai seorang administrator maka kurikulum dapat di jadikan pedoman dalam mengembangkan kurikulum pada tahap selanjutnya.
·         Sebagai acuan bagi pelaksanan evaluasi agar proses belajar mengajar dapat lebih baik.
e.       Fungsi kurikulum bagi orangtua siswa
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi orang tua mereka dapat berperan serta dalam membantuh sekolah melakukan pembinaan terhadap putra putri mereka.Dengan mengacuh pada kurikulum sekolah di mana anak-anak mereka di bina, maka orang tua dapat memantau perkembangan informasi yang di serap anak mereka.
f.       Fungsi kurikulum pada sekolah tingkat atas
Kurikulum pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangatberkait, dengan upaya perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan selanjutnya. Pengelola sekolah setingkat SLTA misalnya, akan selalu mengacu pada rumusan kurikulum pada tingkat SLTP dalam perancangannya.Dengan kata lain, kesinambungan dan keterkaitan antara tingkatan pendidikantadi dari sisi korelasi keilmuwan harus sinergis dalam rumusan kurikulum.
g.       Fungsi kurikulum pada masyarakat
Masyarakat dapat mengacu pada kurikulum yang di tetapkan lembaga pendidikan, untuk kepentingan memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihak masyarakat. Masyarakat dapat memberiukan kritik dan saran yang konstruktif dalam penyempurnaan program pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan kerja.

2.      Fungsi Kurikulum Seara Umum Dan Khusus
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
a.       Fungsi umum kurikulum
Kurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta didik.
b.      Fungsi khusus kurikulum
·         Fungsi preventif
Dimaksudkan agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum.

·         Fungsi korektif
Sebagai rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari kurikulum.
·         Fungsi konstruktif
Memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku.

3.      Fungsi Kurikulum Berdasarkan Sudut Pandang Siswa
a.       Fungsi Penyesuaian (The adaptation Function)
Kurikulum sebagai salah satu upaya manusia untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada individu-individu itu, dan harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yg bersifat dinamis, agar bisa membantu dalam mengadaptasi lingkungannya.
b.      Fungsi Pengintegrasian
Artinya kurikulum berfungsi untuk mendidik individu yang terintegrasi secara utuh dengan masyarakatnya.
c.       Fungsi Diferensiasi
Artinya kurikulum berfungsi memberikan layanan terhadap perbedaan-perbedaan pendapat serta perbedaan lainnya dalam diri siswa, dan masyarakat.
d.      Fungsi Persiapan
Kurikulum mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi atau terjun dalam masyarakat seandainya dia tidak mampu melanjutkan sekolahnya.
e.       Fungsi Pemilihan
Disini fungsi kurikulum memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih sesuai dengan minat dan kemampuan agar dia bisa mengembangkan kemampuannya secara optimal.
f.       Fungsi Diagnostik
Kurikulum berfungsi untuk membantu memberikan pemahaman dan pengarahan kepada siswa agar ia dapat memahami dirinya dan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Jika dilihat dari sudut pandang sekolah, fungsi kurikulum adalah sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan. Jika dilihat dari sudut masyarakat, adalah dalam rangka penempatan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pendidikan, misalnya saran kesesuaian pendidikan dan lapangan kerja.

4.      Fungsi Bagi Masyarakat
Pada tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk terjun dimasyarakat atau tugasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat atau para pemakai keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada kerja sama antara piliak sekolah dengan pihak luar dalam hal pemberrahan kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna bagi penyempumaan program pendidikan di sekolah.
Dewasa ini kesesuaian antara program kurikulum dengan kebutuhan masyarakat harus benar-benar diusahakan. Hal itu mengingat seringnya terjadi kenyataan balwa lulusan sekolah tidak sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Akibatnya, walau semakin menumpuk tenaga kerja yang ada, kita tak dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia karena tidak memiliki keterampilan atau keterampilan yang dimilikinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pada lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada seorang tokoh pendidikan yang mengemukakan agar sekolah tingluat SD sudah dibuat menjadi dua jalur, yaitu jalur akademis (dipersiapkan untuk melanjutkan sekolah) dan jalur vokasional (dipersiapkan untuk segera bekerja). Hal itu berdasarkan kenyataan penelitian bahwa masih sebagian besar anak tamatan SD yang tidak meneruskan pendidikan ke tingkat di atasnya. Sering terjadi karena suatu tingkat keterampilan yang dibutuhkan dalam suatu tingkat pekerjaan, maka hal itu segera diajarkan di sekolah. Dengan adanya hal itu, para pemakai lulusan sekolah tentunya sudah tanggap, lulusan dengan keterampilan.

C.    KESIMPULAN
Setiap lembaga pendidikan formal maupun nonfomal dalam penyelenggaraan kegiatan sehari-harinya berlandaskan kurikulum-kurikulum itu sendiri. Kurikulum berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta didik.
Bagi pendidik, kurikulum memegang peranan penting. Fungsi adalah sebagai Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisirpengalaman belajar siswa, sebagai Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan siswa dalam kerangka menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka, dan sebagai Pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Oleh karena itu, Kurikulum sebagai salah satu upaya manusia untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada individu-individu itu, dan harus mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yg bersifat dinamis, agar bisa membantu dalam mengadaptasi lingkungannya.

D.    REFERENSI
Wahyudin. 2011. Komponen-komponen Kurikulum Online http://whyfaqoth.blogspot.com/2011/07/komponen-komponen-kurikulum-dan.htmlDiakses tanggal 23 Pebruari