BERBAGI ILMU
OPTIMISME TERHADAP HARAPAN DAN IMPIAN.... YAKIN USAHA SAMPAI
Sabtu, 04 April 2015
Rabu, 01 Januari 2014
PRAKTIKUM RPP PADA SPLDV
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Nama
sekolah : …………
Mata
Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi
waktu : 1 x 25 menit
A.
Standar
kompotensi
Memahami hubungan sistem persamaan
linear dua variabel dalam kehidupan sehari-hari
B.
Kompotensi
dasar
Memahami konsep-konsep SPLDV.
C.
Indikator
Menentukan kegunaan berbagai konsep
dan aturan matematika dalam pemecahan masalah nyata pada SPLDV
D.
Materi
pokok
E.
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah
|
Kegiatan Guru
|
Kegiatan siswa
|
Metode
|
Media
|
Alokasi waktu
|
Pendahuluan
|
1. Meminta
ketua untuk kelas untuk memimpin do’a sebelum pelajaran di mulai.
2. Menyampaikan
tujuan pembelajaran dengan menginformasikan model pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning)
3. Menginformasikan
materi yang akan dibahas yang dalam hal ini adalah SPLDV
4. Memotivasi
siswa untuk terlibat aktif dalam pemechan masalah yang dipilih.
5. Membagi
siswa kedalam berbagai kelompok.
|
1. Memperhatikan
penjelasaan guru, duduk berdasarkan kelompok masing-masing.
2. Memperhatikan
penjelasan guru dan menunggu giliran menjawab pertanyaan.
3. Memperhatikan
penjelasan guru agar lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan
mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran.
|
Ceramah
|
|
![]()
5
|
Keg inti
|
1. memberikan
konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang
diperlukan dalam pembelajaran tersebut
2. guru menyampaikan permasalahan dan siswa melakukan berbagai kegiatan brainstorming
dan semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan
terhadap permasalahan secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai
macam alternatif pendapat
3. guru
mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan.
4. Meminta
perwakilan kelompok untuk menuliskan penyelsaian dari permasalahan tersebut.
5. Memberikan
motivasi kepada siswa melalui penghargaan kepada siswa yang menyelesaikan
permasalahan di di papan tulis.
|
1. Siswa
mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi.
Sumber yang dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang tersimpan di
perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan.
2. agar siswa
mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan dan dipresentasikan di kelas dan informasi
tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
3. Setelah
mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah
pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya siswa berdiskusi
dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari
permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara
peserrta didik berkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya.
|
|
Buku, web,
artikel
|
3 menit
5 menit
2 menit
4 menit
1 menit
|
Penutup
|
1. Memberikan
kesimpulan mengenai materi operasi hitung bentuk aljabar.
2. Do’a
|
1. Mendengarkan
penjelasan guru dan bertanya jika masih ada yang belum di pahami.
|
|
|
5 menit
|
F.
Penilaian
-
Tes tertulis
-
Keaktifan dalam kerja
team
-
sikap
G.
Sumber
Belajar
-
Buku paket terkait
materi yang di pelajari
-
internet
-
dll
Selasa, 08 Oktober 2013
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
A. KRITERIA
1. Materi pembelajaran berbasis fakta yang dapatn dijelaskan dengan lofika tertentu
2. Mendorong dan menginspirasi siswa secara kritis, analitis, dan tepat dalam memahami dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
Langkah-Langkah Pembelajara
1. Materi pembelajaran berbasis fakta yang dapatn dijelaskan dengan lofika tertentu
2. Mendorong dan menginspirasi siswa secara kritis, analitis, dan tepat dalam memahami dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
Langkah-Langkah Pembelajara
1. Ranah sikap menggamit transformasi
substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”
2. Ranah keterampilan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
3. Ranah pengetahuan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”
4. Hasil akhirnya adalah peningkatan
dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills)
dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)
dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan,
dan
keterampilan.
5. Kurikulum 2013 menekankan pada
dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah.
6. Pendekatan ilmiah (scientific appoach)
dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud untuk
semua mata pelajaran.
Minggu, 05 Mei 2013
Definisi dan Fungsi Kurikulum
fungsi kurikulum
DisusunOleh :
HendraPradinata
(11.601040.061)
Sunarti (11.601040.063)
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
TAHUN
AKADEMIK 2013
A.
DEFINISI
KURIKULUM
Kita
telah ketahui bahwa kurikulum merupakan Suatu program pendidikan yang
direncanakan dan dilaksanakan, untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu
sesuai dengan jenis lembaga pendidikan tersebut, dimana salah satu sasaran
diantaranya adalah terdapat perubahan tingkah laku (transfer hasil pendidikan)
pada diri siswa. Didalam pengertian kurikulum ini termasuk pula pengalaman
belajar, metode belajar mengajar, evaluasi hasil belajar, bimbingan dan
penyuluhan, fasilitas fisik dan non fisik, serta administrasinya. Pengertian
secara umum kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pengajaran, serta cara yang digunakan dalam menyelenggarakan belajar
mengajar (UU No. 2 Tahun 1989).
B.
FUNGSI
KURIKULUM
Pada
dasarnya kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum itu berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Bagi sekolah atau pengawas, berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulurn itu berfungsi sebagai
pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum
itu berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya
proses pendidikan di sekolah. Bagi siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai
suatu pedoman belajar. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai
subjek didik, terdapat empat fungsi kurikulum, yaitu:
1.
Fungsi
Kurikulum Dalam Kepentingan Pendidikan
a.
Fungsi
kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan
Kurikulum
merupakan sebuah media untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang ingin di
capai,oleh karena itu,fungsi kurikulum adalah sebagai alat atau mediauntuk
mencapai tujuan pendidikan.
b.
Fungsi
kurikulum bagi perkembangan siswa
Sebagai
organisasi belajar ( lerning organsatior ) yang tersusun dengan
cermat,kurikulum selalu di siapkan dan di rancangbagi siswa sebagai salah satu
aspek yang akan di konsumsi siswa.Oleh karena itu, merancang kurikulumakan amat
penting artinya bagi upaya pembentukan dan pembinaan karakter siswa agar mereka
mandiri dan menjadi sosok yang yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
c.
Fungsi
kurikulum bagi para pendidik
Bagi
pendidik, kurikulum memegang peranan penting yang berfungsi sebagai:
·
Pedoman
kerja dalam menyusun dan mengorganisirpengalaman belajar siswa.
·
Pedoman
untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan siswa dalam kerangka
menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka.
·
Pedoman
dalam megatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
d.
Fungsi
kurikulum bagi pimpinan
·
Sebagai
pedoman dalam mengadakan fungsi supervise, yakni memperbaiki situasi belajar
agar lebih kondusif. Sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervise dalam
menciptakan situasi belajar yang menunjang situasi belajar siswa kea rah yang
lebih baik.
·
Sebagai
pedoman dalammelaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan pada kepada
para guru dalam menjalankan tugas kependidikan mereka.
·
Sebagai
seorang administrator maka kurikulum dapat di jadikan pedoman dalam
mengembangkan kurikulum pada tahap selanjutnya.
·
Sebagai
acuan bagi pelaksanan evaluasi agar proses belajar mengajar dapat lebih baik.
e.
Fungsi
kurikulum bagi orangtua siswa
Kurikulum
memiliki fungsi yang amat besar bagi orang tua mereka dapat berperan serta
dalam membantuh sekolah melakukan pembinaan terhadap putra putri mereka.Dengan
mengacuh pada kurikulum sekolah di mana anak-anak mereka di bina, maka orang
tua dapat memantau perkembangan informasi yang di serap anak mereka.
f.
Fungsi
kurikulum pada sekolah tingkat atas
Kurikulum
pada tingkat sekolah yang lebih rendah akan sangatberkait, dengan upaya
perancangan kurikulum pada tingkat pendidikan selanjutnya. Pengelola sekolah
setingkat SLTA misalnya, akan selalu mengacu pada rumusan kurikulum pada
tingkat SLTP dalam perancangannya.Dengan kata lain, kesinambungan dan
keterkaitan antara tingkatan pendidikantadi dari sisi korelasi keilmuwan harus
sinergis dalam rumusan kurikulum.
g.
Fungsi kurikulum pada masyarakat
Masyarakat
dapat mengacu pada kurikulum yang di tetapkan lembaga pendidikan, untuk
kepentingan memberikan bantuan guna memperlancar pelaksanaan program pendidikan
yang membutuhkan kerjasama dengan pihak masyarakat. Masyarakat dapat
memberiukan kritik dan saran yang konstruktif dalam penyempurnaan program
pendidikan di sekolah agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan kerja.
2.
Fungsi Kurikulum
Seara Umum Dan Khusus
Fungsi kurikulum dibagi menjadi dua
yaitu fungsi umum dan fungsi khusus.
a.
Fungsi
umum kurikulum
Kurikulum
berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta didik.
b.
Fungsi
khusus kurikulum
·
Fungsi
preventif
Dimaksudkan
agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan
dalam kurikulum.
·
Fungsi
korektif
Sebagai
rambu-rambu yang harus dipedomani dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang
dari kurikulum.
·
Fungsi
konstruktif
Memberikan
arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah
pengembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku.
3.
Fungsi Kurikulum
Berdasarkan Sudut Pandang Siswa
a.
Fungsi
Penyesuaian (The adaptation Function)
Kurikulum
sebagai salah satu upaya manusia untuk memberikan pendidikan dan pengajaran kepada
individu-individu itu, dan harus mampu menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan lingkungan yg bersifat dinamis, agar bisa membantu dalam mengadaptasi
lingkungannya.
b.
Fungsi
Pengintegrasian
Artinya
kurikulum berfungsi untuk mendidik individu yang terintegrasi secara utuh
dengan masyarakatnya.
c.
Fungsi
Diferensiasi
Artinya
kurikulum berfungsi memberikan layanan terhadap perbedaan-perbedaan pendapat
serta perbedaan lainnya dalam diri siswa, dan masyarakat.
d.
Fungsi
Persiapan
Kurikulum
mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi atau terjun dalam masyarakat seandainya
dia tidak mampu melanjutkan sekolahnya.
e.
Fungsi
Pemilihan
Disini
fungsi kurikulum memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih sesuai dengan
minat dan kemampuan agar dia bisa mengembangkan kemampuannya secara optimal.
f.
Fungsi
Diagnostik
Kurikulum
berfungsi untuk membantu memberikan pemahaman dan pengarahan kepada siswa agar
ia dapat memahami dirinya dan mampu mengembangkan potensi dirinya secara
optimal. Jika dilihat dari sudut pandang sekolah, fungsi kurikulum adalah
sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan. Jika dilihat dari sudut
masyarakat, adalah dalam rangka penempatan keikutsertaan masyarakat dalam
kegiatan pendidikan, misalnya saran kesesuaian pendidikan dan lapangan kerja.
4.
Fungsi
Bagi Masyarakat
Pada tamatan sekolah memang
dipersiapkan untuk terjun dimasyarakat atau tugasnya untuk bekerja sesuai
dengan keterampilan profesi yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum
sekolah haruslah mengetahui atau mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan
masyarakat atau para pemakai keluaran sekolah. Untuk keperluan itu perlu ada
kerja sama antara piliak sekolah dengan pihak luar dalam hal pemberrahan
kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat atau para pemakai
lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik atau saran-saran yang berguna
bagi penyempumaan program pendidikan di sekolah.
Dewasa ini kesesuaian antara
program kurikulum dengan kebutuhan masyarakat harus benar-benar diusahakan. Hal
itu mengingat seringnya terjadi kenyataan balwa lulusan sekolah tidak sesuai
dengan tenaga yang dibutuhkan dalam lapangan pekerjaan. Akibatnya, walau
semakin menumpuk tenaga kerja yang ada, kita tak dapat mengisi lapangan
pekerjaan yang tersedia karena tidak memiliki keterampilan atau keterampilan
yang dimilikinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pada lapangan pekerjaan.
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, ada seorang tokoh pendidikan yang
mengemukakan agar sekolah tingluat SD sudah dibuat menjadi dua jalur, yaitu
jalur akademis (dipersiapkan untuk melanjutkan sekolah) dan jalur vokasional
(dipersiapkan untuk segera bekerja). Hal itu berdasarkan kenyataan penelitian
bahwa masih sebagian besar anak tamatan SD yang tidak meneruskan pendidikan ke
tingkat di atasnya. Sering terjadi karena suatu tingkat keterampilan yang
dibutuhkan dalam suatu tingkat pekerjaan, maka hal itu segera diajarkan di
sekolah. Dengan adanya hal itu, para pemakai lulusan sekolah tentunya sudah
tanggap, lulusan dengan keterampilan.
C.
KESIMPULAN
Setiap
lembaga pendidikan formal maupun nonfomal dalam penyelenggaraan kegiatan
sehari-harinya berlandaskan kurikulum-kurikulum itu sendiri. Kurikulum
berfungsi sebagai penyedia dan pengembang individu peserta didik.
Bagi
pendidik, kurikulum memegang peranan penting. Fungsi adalah sebagai Pedoman
kerja dalam menyusun dan mengorganisirpengalaman belajar siswa, sebagai Pedoman
untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat perkembangan siswa dalam kerangka
menyerap sejumlah pengetahuan sebagai pengalaman bagi mereka, dan sebagai Pedoman
dalam mengatur kegiatan pendidikan dan pembelajaran.
Oleh
karena itu, Kurikulum sebagai salah satu upaya manusia untuk memberikan
pendidikan dan pengajaran kepada individu-individu itu, dan harus mampu
menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan lingkungan yg bersifat dinamis,
agar bisa membantu dalam mengadaptasi lingkungannya.
D.
REFERENSI
Wahyudin. 2011. Komponen-komponen Kurikulum Online http://whyfaqoth.blogspot.com/2011/07/komponen-komponen-kurikulum-dan.htmlDiakses tanggal 23 Pebruari
Langganan:
Postingan (Atom)